SEDEKAH LAUT JUWANA
ABSTRAK
Indonesia mempunyai kebudayaan, kebudayaan itu harus
dilestarikan,misalnya upacara sedekah laut. Sedekah laut merupakan acara adat
istiadat, yang setiap tahun wajib dilaksanakan bagi masyarakat desa Bendar.
Acara tersebut merupakan acara tahunan yang wajib dilaksanakan sebagai wujud
rasa syukur terhadap yang maha kuasa dengan apa yang diberikan terhadap
masyarakat yang bermata pencarian sebagia nelayan.
Berdasarkan masalah diatas, saya menulis ini semua bertujuan
untuk menambah pengetahuan tentang budaya upacara ritual sedekah laut.
Sedangkan secara praktis ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan
ilmu bagi penulis maupun pembaca.
PEMBAHASAN
SEDEKAH LAUT
Sedekah laut merupakan ritual yang dilakukan oleh warga dipesisir
pantai, contohnya di Desa Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Sedekah laut
merupakan rutinitas yang wajib dilaksanakan oleh warga juwana. Tradisi ini
merupakan suatu bentuk upacara tradisional yang dilakukan oleh warga setempat
dan tamu undangan yang dipimpin oleh sesepuh dan pinisepuh daerah
tersebut.kebudayaan ini bersifat abstrak ,dan kebudayaan ini merupakan adat
istiadat mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia dalam
aspek fisik.
Upacara ini mempunyai makna yaitu ucapan puji syukur warga
terhadap rizki yang diberikan dan
sebagai kesanggupan untuk berbakti kepada ibu pertiwi serta melestarikan
warisan dari nenek moyang secara umum dalam bentuk upacara tradisi sedekah
laut, yaitu memberikan sedekah atau sesaji kepada laut yang telah memberikan
hasil laut yang melimpah kepada masyarakat Juwana,pendukungnya dengan sebuah
harapan agar kehidupan tetap aman dan dapat memberikan penghasilan yang
melimpah ruah serta dijauhkan dari segala macam mara bahaya .Upacara ini juga
merupakan selamatan yang perlu dilakukan untuk bersedekah dan dapat digunakan
sebagai simbolis penolak bala .
Maksud dan tujuan dari tradisi sedekah laut ini adalah
memberikan persembahan dan penghormatan yang berupa sesaji yang ditunjukan
kepada roh – roh para leluhur dan penguasa laut yang dianggap telah menjaga
para nelayan dan bumi pertiwi yang ditempati dalam keadaan aman, tentram,
sejahtera jauh dari segala macam persoalan-persoalan dan mara bahaya, dan
sedekah laut ini juga bertujuan untuk mendidik kaum muda sehingga nelayan
pintar bersyukur, menjunjung tinggi rasa saling kerjasama, persatuan, ketulusan
dan pengorbanan.
Upacara sedekah laut ini juga diadakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan spiritual, supaya eling marang purwa daksira. Tradisi ini sebenarnua bersumber
dari agama yang diberi hiasan budaya daerah , oleh karena itu orientasi
kehidupan rohani orang jawa senantiasa memperhatikan nilai – nilai luhur yang
telah diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Disamping itu upacara
tradisi ini dilakukan dalam rangka memeroleh solidaritas social dan juga
membutuhkan etos kerja gotong royong . Semua itu dilaksakan dengan membutuhkan
banyak orang dalam upacara tersebut.
Biasanya upacara sedekah laut dilaksanakan pada bulan syawal
setelah lebaran. Tapi , pada tahun kemarin pelaksanaannya dilaksanakan lebih
cepat, yaitu seminggu setelah idul fitri . Ritual ini adalah sebuah tradisi
yang bersyukur atas rejeki yang diberikan oleh Allah kepada nelayan warga desa
bendar.
Prosesi upacra ini menggunakan sesaji,antara lain sesaji itu
adalah kepala kambing,kepala kerbau beserta kakinya,replica kapal kecil yang
terbuat dari kayu yang dihiasi dengan janur kuning yang mempunyai arti sebagai
pelindung dari segala maksud jahat maupun gangguan dari makhluk halus,kembang
tujuh rupa,kendi,kemenyan berguna untuk mengusir roh jahat yang akan mengganggu
jalannya upacara adat,nasi tumpeng sebagai penghormatan kepada arwah para
leluhur yang telah meninggal dunia ,pisang ayu dan suruh ayu mempunyai arti
untuk menginginkan kehidupan yang lebih indah,bahagia,tentram dan
sejahtera,tebu wulung,jajan pasar sebagai lambing pengharapan dan lain – lain.
mengapung dua persembahan berisi kepala kambing,kerbau,kaki, dan menggunakan
replika kecil dari kapal.
Pelaksanaan persembahan ritual ini dimulai pukul 08.00
WIB,keberangkatan dimulai dari halaman balai desa bendar . Urutan ini dimulai
dengan keberangkatan kelompok sekitar desa diikuti kepala desa,perangkat,
lembaga desa,termasuk tim penggerak PKK,termasuk para pemimpin nelayan dan komite
keseluruhan. Upacara ini disamping
dermaga untuk naik kapal yang akan membawa persembahan ke tempat prosesi larung
saji menuju ke laut dengan diiringi 25 putri dhomas
,barongan,barongsai,marching band, dan tong-tongklek. Selain korban mengapung
prosesi ada berbagai jenis lomba atau acara yang diadakan di Desa Bendar,
antara lain mendaki kacang,tarik tambang, memancing sepak bola, kontes
menangkap itik, dan lomba dayung perahu. Berlangsunya acar ini mebutuhkan dana
yang tidak sedikit,menghabiskan sekitar 350 juta. Semua dana itu didapat dari
nelayan setempat. Nelayan – nelayan tersebut dibagi menjadi nelayan ngorsen
atau disebut mancing,nelayan nyantrang,holer,mrawe,dan njareng. Dan tiap - tiap
jenis nelayan tersebut menyumbang hiburan atau bahkan dana semata.
Agar tidak terkesan hura-hura semata,karena begitu banyaknya
pemusik dangdut yang didatangkan,maka sebagai puncak acara digelar pengajian.
Pengajian seperti itu jelas merupakan pengajian yang dijadikan alasan untuk
menepis adanya muatan kemusyrikan dan aneka kemunkaran yang terkandung di dalam
tradisi Lomban atau Pesta Laut ini. Tradisi, budaya, dan pengajian telah
dijadikan media untuk menjejalkan kemusyrikan dan aneka kemunkaran. Pelakunya,
jelas dilaknat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tapi tidak hanya acara
itu saja yang digelar dalam sedekah laut ini,masih pertunjukan lain,misalnya
pertandingan bola volley putra dan putri, band-band anak muda,ketoprak,dan
wayang kulit.
KESIMPULAN
Tradisi ritual upacara sedekah laut di Desa Bendar kecamatan
Juwana Kabupaten Pati merupakan warisan dari budaya keagamaan nenek moyang
penyebaran agam islam sehingga memiliki kepercayaan yang bertentangan dengan
Islam.
Namun,selain itu tradisi ritual sedekah laut mempunyai makna
budaya yang mewujudkan dan menumbuhkan rasa solidaritas diantara warga
masyarakat. Hal ini terbukti secara bersama – sama mereka saling gotong royong
dalam melakukan tradisi sedekah laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar